A.
MENGENAL
MASALAH KESEHATAN KELUARGA
Kesehatan
merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa kesehatan
segala sesuatu tidak akan berarti dan karena kesehatanlah kadang seluruh
kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu mengenal keadaan
kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami anggota keluarga. Perubahan
sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi
perhatian orang tua/keluarga. Apabila menyadari adanya perubahan keluarga,
perlu dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi, dan seberapa besar
perubahannya.
Dalam
mengenal kesehatan keluarga kita dapat menilainya dari masing-masing individu
dalam suatu keluarga. Begitu masalah tiap individu di dalam keluarga dapat kita
kenali maka masalah kesehatan dalam satu keluarga pun dapat kita ketahui. Hal
ini sangat bermanfaat agar masalah kesehatan tersebut dapat kita tangani dengan
benar, dan juga masalah kesehatan yang telah muncul tidak mencapai dalam tahap
kronis. Apabila kedua orang tua ataupun salah satu dari orang tua tidak dapat
mengenali masalah kesehatan dalam keluarganya maka akan berakibat fatal yang
menyebabkan perubahan yang signifikan dalam keluarga dalam arti kea rah yang
negative.
B.
MEMBUAT
KEPUTUSAN DI KELUARGA
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari
pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga dengan pertimbangan siapa
diantara keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan
keluarga. Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar
masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan
teratasi. Jika keluarga mempunyai keterbatasan dapat meminta bantuan kepada
orang di lingkungan tinggal keluarga agar memperoleh bantuan.
Upaya pengambilan keputusan di
dalam keluarga usahakan untuk tidak bersifat otoriter. Hal ini akan dapat
mengakibatkan terjadi kesenjangan di dalam keluarga, karena manusia pada
umumnya sangat ingin menghindari dari perintah yang di keluarkan secara sepihak.
Yang harus di tekan kan dalam pengambilan keputusan harus berdasarkan
musyawarah bersama. Apalagi menyangkut kesehatan dalam keluarga, penting sekali
melakukan musyawarah. Jadi dapat di simpulkan pengambilan keputusan lebih baik
menggunakan musyawarah dibanding menggunakan otoriter.
C.
MELAKUKAN
MODIFIKASI LINGKUNGAN
Lingkungan di sini berarti rumah dan di sekitarnya. Melakukan
modifikasi lingkungan dapat di artikan sebagai melakukan suatu perubahan di
dalam rumah maupun di lingkungan rumah agar sesuai dengan kenyamanan.
Modifikasi lingkungan yang baik dapat membuat kesehatan keluarga terjaga.
Rumah merupakan tempat berteduh,
berlindung, dan bersosialisasi bagi anggota keluarga. Sehingga anggota keluarga
akan memiliki waktu lebih banyak berhubungan dengan lingkungan tempat tinggal.
Oleh karena itu, kondisi rumah haruslah dapat menjadikan lambang ketenangan,
keindahan, ketentraman, dan dapat menunjang derajat kesehatan bagianggota
keluarga.
D. ASUHAN
KEPERAWATAN
1. Tujuan khusus adalah untuk mencapai kemampuan
keluarga :
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga
b. Memutuskan tindakan
c. Melakukan tindakan
d. Memelihara dan memodifikasi lingkungan
e. Memanfaatkan sumber daya yang ada
(puskesmas, posyandu)
2. Tujuan khusus askep keluarga :
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga
b. Memmutuskan tindakan yang tepat
untuk ngatasi masalah Kesehatan keluarga
c. Melakukan tindakan Perawat Kesehatan
pada anggota yang sakit sesuai kemampuan
d. Memodifikasi lingkungan Keluarga
e. Memanfaatkan sumber daya di masyarakat
( puskesmas, posyandu, dll)
3. Askep Keluarga
a. Pengkajian
1. Diagnosis keperawatan
2. Perencanaan
3. Implementasi
4.
Evaluasi
b. Peran dan Fungsi Perawat Dalam Askep
Keluarga
1.
Pemberi
askep
2. Sebagai Pendidik
3. Advokat
4. Koordinator
5. Kolaborator
6. Pembaharu
7.
Pengelola
c. Persiapan
1.
Menetapkan
keluarga sasaran
2. Buat jadwal kunjungan
3.
Siapkan
perlengkapan lapangan
d. Pengkajian
1. Berkaitan dg keluarga
·
demografi,
·
lingkungan
·
struktur
dan fungsi keluarga
·
stress
dan koping keluarga
·
perkembangan
Keluarga
2. Berkaitan dengan individu sebagai anggota
·
Fisik
·
Mental
·
Social
·
Spiritual
·
Emosi
e. Diagnosis
Berdasar
“ Nanda “
1.
Gg.
Proses keluarga
2. Gg. Pemeliharaan kesehatan
3. Nutrisi kurang /lebih
4. Gg. Peran
5. Pola eliminasi
6. Sanitasi kurang
7. Duka berkepanjangan
8. Konflik pengambil Keputusan
9. Koping keluarga inadekuat
10. Gg. Manajemen Pemeliharaan rumah
11. Hambatan interaksi
12. Kurang pengetahuan
13. Resiko perubahan peran
14. Resiko trauma
15. Resiko perilaku kekerasan
16. Ketidak berdayaan
17. Isolasi sosial
18.
Dll
f. Scoring
Diag. Kep (Baylon –Maglaya)
Prioritas diranking
Contoh :
“ resiko jatuh lansia di klg bapak
rr b/d. Ketidakmampuan menyediakan lingk. Aman”
g. Daftar Diagnosis Keperawatan
Keluarga NANDA
1. Lingkungan
a. Kerusakan penatalaksanaan rumah
(kebersihan)
b. Resiko cedera
c. Resiko infeksi
2. Struktur komunikasi
a. Kerusakan komunikasi
3. Struktur peran
a. Isolasi social
b. Perub. Dlm proses klg (ada yg sakit)
c. Berduka disfungsional
d. Potensial peningkatan mjd ortu
e. Perub penamp. Peran
f. Gangg. Citra tubuh
4. Afektif
a.
Resiko
tindakan kekerasan
b. Perub proses keluarga
c.
Koping
klg tak efektif
5. Sosial
a.
Perilaku
mencari bantuan Kesehatan
b. Konflik peran orang tua
c. Perubahan TUMBANG
d. Perubahan pemeliharaan Kesehatan
e. Kurang pengetahuan
f. Isolasi sosial
g. Ketidak patuhan
h. Gg identitas pribadi
6.
Fungsi
perawat keluarga
a.
Perilaku
mencari pertolongan kesehatan
b. Ketidak efektifan penatalaksanaan
Terapeutik keluarga
c.
Resiko
penyebaran infeksi
7. Strategi koping
a.
Potensial
peningkatan koping keluarga
b. Koping klg tak efektif
c. Resiko tindakan kekerasan
0 komentar:
Posting Komentar